Jakarta - Sebagai aplikasi messaging terpopuler dengan jumlah pengguna sekitar 1,5 miliar, WhatsApp
memang menggoda para penjahat siber. Tak cuma itu, otoritas pun gerah
dengan sistem perlindungan WhatsApp sehingga terus mengganggunya.
Terbaru, Facebook memperkarakan
sebuah perusahaan asal Israel, NSO Group, lantaran membobol keamanan
WhatsApp dengan software buatannya. Hal itu seakan menegaskan bahwa
WhatsApp kena ancaman serius sehingga harus meminta campur tangan
pengadilan.
Menurut Facebook, pegawai NSO Group membuat akun
WhatsApp untuk mengirimkan 'komponen malware' pada perangkat yang
diincar, termasuk melakukan panggilan untuk menanamkan kode jahat secara
diam-diam.
NSO kemudian dapat mengambil alih smartphone dari target yang disasar
dengan komputer yang mereka kendalikan. WhatsApp menyatakan sudah
mengubungi 1.400 user yang kemungkinan terdampak dari serangan ini,
termasuk aktivis, jurnalis, pejabat pemerintah dan pihak lain.
Para
pengintai, kemungkinan termasuk pemerintahan negara tertentu membeli
teknologi dari NSO Group itu untuk kepentingannya. Facebook meminta
pengadilan untuk memblokir setiap upaya NSO untuk mengakses sistem
WhatsApp maupun Facebook. Pasalnya, aksi semacam itu melanggar privasi
dan kemerdekaan individu.
"Harus ada hukum kuat terhadap senjata
siber semacam ini untuk memastikan ia tidak digunakan untuk melanggar
hak individu dan kemerdekaan orang," sebut WhatsApp.
Jika anda tertarik, silahkan kunjungi situs resmi kami di http://dapatkiu.me.
Tags
WHATSAPP
Posting Komentar