Jakarta - NASA sedang terpikir untuk kembali lagi ke Pluto dan ingin tinggal lebih lama di sana pada perjalanan kali ini.
Badan
antariksa nasional Amerika Serikat (AS) ini mendirikan Southwest
Research Institute (SwRI) untuk melakukan sejumlah studi yang mencari
kemungkinan terjadinya misi kembali ke Pluto.
"Studi
ini akan merencanakan desain dan instrumen yang diperlukan, serta
menginvestigasi kelayakan dan biaya proyek potensial menuju Pluto," kata
juru bicara SwRI.
SwRI sebelumnya memimpin misi New Horizons NASA, yang diperbesar
melewati Pluto pada Juli 2015. Misi ini sukses mengambil foto planet
kerdil yang pertama yang dilihat dari dekat.
Penerbangan
bersejarah tersebut mengungkapkan Pluto sebagai sebuah dunia yang sangat
beragam dan kompleks, dengan gunung es setinggi 3,2 kilometer dan
dataran es nitrogen yang luas, di antara banyak keunikan lain
dimilikinya. Dengan misi kembali ke Pluto berikutnya, diharapkan akan
ada lebih banyak hal menarik yang ditemukan di sana.
Pada 1
Januari 2019, New Horizons melakukan penerbangan keduanya, kali ini dari
objek Kuiper Belt (KBO) 2014 MU69, yang secara informal dikenal sebagai
Ultima Thule. Kuiper Belt atau Sabuk Kuiper adalah cincin benda dingin
di luar orbit Neptunus, dan Pluto adalah penduduk sabuk yang paling
terkenal.
"Kami sangat senang memiliki kesempatan
menginformasikan pertimbangan survei per 10 tahunan dengan penelitian
ini. Konsep misi kami adalah mengirim satu pesawat ruang angkasa untuk
mengorbit Pluto selama dua tahun Bumi sebelumnya, memisahkan diri untuk
mengunjungi setidaknya satu KBO dan satu planet kerdil KBO lainnya,"
kata ketua tim studi Carly Howett dari SwRI.
Survei 10 tahunan ini dilakukan National Research Council AS untuk
membantu mengatur prioritas eksplorasi robot NASA. Survei 10 tahunan
berikutnya, akan dimulai pada 2020.
Jika anda tertarik, silahkan kunjungi situs resmi kami di http://dapatkiu.me.
Tags
NASA
Posting Komentar