Jakarta - Pemprov Jawa Barat (Jabar) membangun kolam renang senilai Rp 1,5 miliar di rumah dinas Gubernur Jabar Ridwan Kamil. KPK mengatakan penggunaan uang negara harus jelas.
"Itu kan uang negara, setiap uang negara harus jelas pengeluarannya," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Aula Gedung Penunjang KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2019).
Menurut Saut, yang paling penting pembangunan kolam itu sudah dilakukan sesuai prosedur. Anggaran yang digunakan harus jelas perencanaan dan proses pengerjaannya.
"Itu wewenang dia. Yang penting ada APBD, jadi ada e-planing, e-budgeting, dia harus direncanakan lebih awal supaya nggak konflik," ujarnya.
Dia menyebut sebenarnya tak ada masalah terkait besar-kecilnya anggaran untuk suatu proyek pemerintah. Menurutnya, yang jadi masalah jika pembangunan dilakukan secara tiba-tiba dan kontraproduktif.
"Ketika anda mengadakan sesuatu harus direncanakan. Jangan soal besar-kecil, itu soal mindset. Kalau direncanakan nggak masalah kalau ujug-ujug muncul ya kontraproduktif dengan rekomendasi KPK. Makanya ada e-planing dan e-budgeting," ujar Saut.
Sebelumnya, kolam renang mulai dibangun di Gedung Pakuan, rumah dinas Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Anggarannya mencapai Rp 1,5 miliar dengan berbagai fasilitas.
Pejabat pembuat komitmen Pemprov Jabar Husein Subagja mengatakan kolam yang sedang dibangun ini memiliki lebar 4 meter, panjang 29 meter, dengan kedalaman 1,25 meter.
"(Biayanya) Rp 1,5 miliar, termasuk toilet, instalasi air, gazebo, tempat bilas. Kaya kolam renang di hotel pada umumnya, seperti itu. Ada (kolam) air panas dan dingin," jelasnya.
Menurut perwakilan kontraktor Muhamad Djadjuli, kolam renang ini nantinya berdampingan dengan taman yang juga tengah dalam penataan. Di taman tersebut akan terdapat plaza dan panggung untuk menjamu tamu.
"Tapi nanti ada semacam guntingan untuk menghalangi pandangan dari taman ke kolam renang," ujar Djuli.
Ridwan Kamil juga sudah memberi penjelasan. Dia menuturkan membutuhkan fasilitas kolam renang untuk menjaga kebugarannya sebagai orang nomor satu di Jabar. Alasannya, ia mengalami cedera lutut sehingga tak bisa berolahraga berat seperti lari.
"Saya itu kaki saya cedera yang kiri. Dokter menyarankan supaya bisa fit, tidak boleh lagi berolahraga yang sifatnya impact, lari, loncat loncat. Harus terapi dengan yang namanya berenang," ucap Ridwan Kamil.
Jika anda tertarik, silahkan kunjungi situs resmi kami di http://dapatkiu.me.
إرسال تعليق